Ririn Ngeblog

Posts Tagged ‘Harapan

Sebuah perjalanan dan cerita di Tapaluluo, harapan yang terasing (PART 3)

Tak mudah melalui jalan yang akan kami lewati ke Tapaluluo. Jalan berbatu, berliku, dan naik turun, dengan tebing dan jurang di kanan kiri jalan, dan matahari yang bersinar terik kontras dengan udara alam bebas yang sejuk dan dingin, tiga sungai kecil yang jernih, lengkap sudah menghiasi perjuangan kami pada siang itu. Rasa lapar dan haus di tengah hari ini berusaha kami indahkan dan kami nikmati.

Sepeda-sepeda motor kami terombang-ambing di jalan berbatu dan berdebu. Kami melaju beriringan dengan pola zig-zag, menghindari loncatan batu dan semburan debu yg ditimbulkan sepeda motor di depan. Insiden “terjatuh” dari motor yang cukup dramatis mewarnai perjalanan ini. Aku dan Anggie, dua Srikandi tangguh, termasuk korban yang jatuh dari peraduannya.

Aku yang dibonceng Kak Vicky, ambruk dengan caranya yang unik. Aku dan Kak Vicky begitu gembira menikmati euphoria perjalanan, apalagi ketika kami hampir berhasil melewati sungai yang pertama, yang jalannya seperti menapaki mangkok cekung. Sedikit lagi kami mencapai puncak, sedikit lagi kami mencapai batas cekung dengan jalan yang lurus, tiba-tiba kami tertarik gaya gravitasi. Bukan main ! Sepeda motor kami turun dengan kecepatan yang pelan tapi pasti. Aku dan Kak Vicky pun terjatuh. Kak Vicky jatuh ke sebelah kanan motor, dan aku ke sebelah kiri. Jatuh yang sangat ironi dan gak kompak, berlawanan arah, persis formasi dancing anak SD pada abad 21.  Bagaimana mungkin sepeda motor kami yang melaju pasti menanjaki jalan, tiba-tiba turun ke arah sungai, seakan memanggil-manggil kami untuk mandi ? Ah, bagiku ini menunjukkan bahwa ketika sedikit lagi kita mencapai puncak, setidaknya minimal kita harus gagal sekali untuk membuat puncaknya lebih sempurna, aku berteori.

Melihat aku dan Kak Vikcy yang terjatuh, Kak Eca yang berada di belakang kami yang berniat menolong kami juga ikut terjatuh. Motor Kak Eca juga oleng sebelum mencapai puncak, dan bahkan sebelum menolong kami. Sekali lagi teoriku terbukti. Selamatkanlah dulu dirimu sendiri, sebelum menyelamatkan orang lain, agar kamu dan orang lain itu juga ikut selamat, aku berteori lagi.

Beras satu liter lebih dan telur satu butir yang dengan senang hati aku bawa dari rumah bertebaran di sekitarku diakibatkan plastik yang menampungnya tak cukup kuat untuk membuat beras dan telur itu menjadi santapan lezat saat buka puasa nanti. Anehnya, saat bangun dari tempatku terjatuh, aku merasakan sensasi yang luar biasa , yang mengaktifkan sel-sel otakku untuk melepaskan endorphin. Aku senang luar biasa, tertawa sejadi-jadinya. Bukan maksud menertawakan Kak Vicky yang terlihat panik dan kesakitan, bukan pula bermaksud menertawakan niat baik Kak Eca yang tak kesampaian, tapi dalam penglihatanku perjuangan ke Tapaluluo ini menjadi sangat indah. Dahsyat ! Pada hal-hal tertentu, terjatuh bisa menjadi hal yang sangat indah.

Kamipun melanjutkan perjalanan dan berhasil menyusul rombongan lainnya yang sudah jauh di depan. Akupun dipindahkan ke ojek motor yang kami sewa, sedangkan kak Vicky dibonceng senior yang lain. Mendengar ceritaku, kami mengatur formasi lagi. Mereka sepakat, para Srikandi harus bersama orang yang sudah professional melalui jalan ini, yaitu panitia yang sudah survey sebelumnya dan abang-abang ojek yang kami sewa.

Bersama abang ojek, aku menikmati perjalanan ini. Tarikan gasnya yang tepat, kadang pelan seakan menyuruhku meresapi alam, kadang cepat seakan menyuruhku untuk berkenalan dengan angin yang mengibar-ngibarkan rambutku, sekali lagi membuat euphoriaku bertambah parah.Yihaa, EUREKA !!  Dalam perjalanan aku senyum-senyum dan tertawa-tawa, seperti orang gila. Memori abang ojek yang kuat tentang kondisi jalan, pengetahuannya yang luas tentang liku-liku jalan dan cara menghindari batu-batu yang menghadang, membuatku selamat sampai Tapaluluo.  Seperti kata Kak Awal padaku, di tangan pembawa motor, nyawamu ini sedang dititipkan, dan ditangan tukang ojek inilah nyawaku ini dijaga dengan baik.

Ternyata masalah terjatuh dari perjuangan dalam perjalanan ini sederhana saja, titipkanlah saja hati dan pikiranmu pada joki yang tepat, maka kamu akan selamat dan tak akan berakhir sia-sia. Sesederhana itu.

Dalam perjalanan ini hatiku ditampar untuk lebih melihat peran orang lain yang selama ini kita abaikan. Dalam hal ini, hatiku ditampar untuk lebih menghargai tukang ojek, khususnya ojek yang membawa kami ke Tapaluluo. Mereka-mereka inilah yang rutin membawa manusia-manusia keluar masuk Tapalulo, entah itu membawa warga Tapaluluo ke pasar, atau membawa warga di luar Tapaluluo seperti kami ini untuk berkunjung. Menurutku, mereka adalah pejuang kelas satu. Mereka membawa harapan Tapaluluo yang sederhana menjadi harapan yang lebih maju, dan ditangan mereka pula harapan warga Tapaluluo dihampiri pemuda bersemangat seperti kami. Sungguh pekerjaan yang mulia menurutku.


This is me .^^.

HALO , ini Ririn. Mahasiswa Psikologi UI 2009. Asal GORONTALO. Senang menulis, berkhayal, tertawa, menertawakan kekonyolan, bergadang, makan, tidur. Kisah-kisahku, keluarga, teman-teman, guru, dosen, hewan-hewan, orang tak dikenal dan makhluk tak dikenal sekaligus ada disini. Ada yang konyol bikin tolol, ada yang seru bikin terharu, ada yang sedih bikin perih,ada yang gembira bikin ceria, tapi tetep inspiratif dan bermakna. So, Enjoy it .^^.

Kalender

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Categories

Blog Stats

  • 16,611 visitors