Ririn Ngeblog

Masing-masing dari kita meninggalkan kenangan. Tapi aku yakin, semuanya tak sepenuhnya tertinggal, sebagian masih ada yang tersimpan.

Yang tersimpan ini mengendap dalam ruang tersendiri kemudian menimbulkan rasa. Entah itu kehampaan atau keindahan yang tak bertuan.

Masing-masing dari kita menciptakan. Kenangan baru bersama pasangan lainnya dengan kenyamanan. Indah memang, tapi keindahan yang berbeda.

Masing-masing punya cerita.
Dan cerita yg kita lukiskan bersama, yang berusaha kita simpan dan kita tahan, semuanya tetap disitu. Menunggu hadirnya rindu yg datang menyentuh.

Mengingat semuanya membuat aku menangis. Kisah yang tak sempurna dari kehidupan kita. Akankah suatu saat menemukan keutuhannya ?

Mendadak aku ingin kembali ke lorong itu. Lorong-lorong pribadi nan ceria milik kita. Dimana kamu selalu menjadi pelindungku dan aku selalu menjadi penjaga kastilmu.

Tapi mendadak aku juga ingin berlari dari ruang itu. Ruang-ruang gelap nan suram yang mereka ciptakan. Perasaan yang terlalu muda yang harusnya menyenangkan seakan berubah jalannya. Menjadi gelap. Terlalu gelap untuk kita nyalakan cahanya.

Semuanya membuatku mengundurkan diri dari penjaga kastilmu, tetapi justru membuatmu semakin teguh dan kokoh untuk melindungiku.

Kamu bilang itu cinta. Bukan. Aku menamainya keegoisan. Cinta itu timbul dari ego. Bukan. Bukan cinta seperti itu yg ku mau. Cinta yang menyenangkan semuanya yang aku harapkan. Bukan meluluhlantahkan segalanya.

Cinta yang dari hati, yang murni.

Tapi cinta itu tak terjadi. Tak diberi kesempatan untuk membuatnya tumbuh berseri.

Usaha mereka berhasil. Kegelapan itu berhasil menakuti kita. Tak ada lagi cahaya-cahaya ceria dalam keseharian kita. Tak ada lagi tawa tawa bahagia dalam malam-malam kita.

Kisah kita berakhir. Cinta yang murni itu tak berakar. Ego yang menguat itu runtuh.

Semua yang berada pada titik puncak, selalu akan merosot jatuh. Dan itulah yang terjadi pada masa kita.

Menyedihkan memang. Tapi menurutku itu harusnya bahagia. Cerita kita sudah menemukan keutuhannya bukan ? Walaupun dengan ending yang memilukan, setidaknya kisah kita masih punya akhir.

Aku tak ingin membuat cerita yang tidak menemukan titik pemberhentiannya.

Semua ada titik baliknya. Semua ada arus masanya. Dan sekali lagi, aku ditarik dalam pusaran itu.

Benarkah, kisah kita memang sudah menemukan keutuhannya ?
Entahlah.

Posted with WordPress for BlackBerry.