Ririn Ngeblog

Posts Tagged ‘Adik

Terkadang saya hanya membutuhkan seorang kakak, ketika laki-laki di dunia ini semuanya ‘terlihat’ brengsek.

Apa kabar kakak laki-lakiku yang tampan?
Aku dengar sekarang kamu sudah menikah.
Selamat.
Semoga bahagia.
Adik perempuanmu ini sungguh-sungguh berdoa dengan tulus. Seperti tahun-tahun sebelumnya. Seperti masa-masa sebelumnya sejak aku dilahirkan dari rahim yang sama sepertimu.

Teruntuk kakak yang semakin jauh dan ‘asing’.
Kita masih keluarga yang akan saling melindungi dan mendoakan bukan?
Dari seorang adik yang terus berusaha menjadi adik yang baik dan ‘hangat’.

Saya memang anak tunggal, sekaligus anak bungsu. Saya merasa punya banyak kakak tapi saya merasa tak punya adik. Terkadang saya menikmati menjadi anak tunggal sekaligus anak bungsu. Segala keinginan saya hampir bisa dipastikan akan saya dapatkan dengan mudah. Saya kelebihan kasih sayang dan perhatian dari  orang-orang sekitar. Hampir bisa dipastikan saya selalu menjadi pusat perhatian.

 

Tapi ternyata jauh di lubuk hati, saya merindukan seorang adik. Saya memang mempunyai banyak ponakan dan adik sepupu. Tapi, saya memang merindukan seorang adik sebelum para ponakan dan adik sepupu saya itu lahir. Saya merindukan seorang adik jauh sebelum dewasa, jauh sebelum saya memahami arti kesepian. Saya merindukan seorang adik sejak saat saya masih SD.

 

Dan tiba-tiba saja, BUM !! Seperti keajaiban yang datang dari langit, adik yang saya rindukan akhirnya datang juga. Dia tidak datang dari rahim yang sama ketika saya dilahirkan. Dia tidak juga datang dari ayah yang sama, yang turut serta berkontribusi hingga saya ada di dunia. Dia datang dari keluarga orang lain.

 

Saat itu dia masih kelas 1 SD dan saya *kalau tidak salah* kelas 5 SD.  Saya kenal dia lewat sahabat saya kala itu. Saat pertama lihat dia, asli, dalam pikiran saya ini anak lucu sekali. Rambutnya hitam panjang, keriwil-keriwil, kulit putih, dan matanya bulat jenaka. Benar-benar lucu. Semua orang yang melihatnya pasti akan suka dengannya. Tapi sayang dia pemalu. Sepintas saya mengamati dia saat menjadi murid baru di SD saya, dia tak banyak tingkah. Selalu menghampiri kelas kakaknya, setiap pulang sekolah.

 

Sejak dia menghampiri kelas kakaknya, hampir bisa dipastikan saya senang melihatnya. Pada awalnya, dia malu, ragu, dan takut menghampiri saya. Tapi bukan saya namanya kalau tidak bisa membuat orang merasa nyaman dengan saya. Saya mulai mendekati dia. Mengajaknya berbicara dan bercanda. Sampai akhirnya saya bisa bermain dan tertawa bersamanya.

 

Saya benar. Bukan saya namanya kalau tidak bisa membuat orang nyaman bersama saya. Adik itu akhirnya dekat dan nyaman dengan saya. Terlalu nyaman malah. Setelah dekat dengannya, ternyata dia anak yang sangat cerewet, ceria, dan ekspresif. Dan matanya, mata bulat jenaka itu yang selalu membuat saya sayang padanya dan rela melakukan apa saja untuknya.

 

Setiap pulang sekolah dia selalu menghampiri saya. Mengajak saya pulang bersama. Padahal saya pulangnya lebih siang dari dia, tapi dia selalu setia dan ceria menunggu saya. Dia selalu memilih saya untuk menjadi kakak-kakak-annya dibadingkan dengan teman-teman saya yang lain. Dia selalu memilih saya untuk melindungi dia saat main buaya-buayaan. Dia selalu memilih saya untuk menemani dia saat istirahat sekolah untuk makan. Dia selalu memilih saya melindungi dia. Dia selalu memilih saya untuk bersama dia. Dan yang paling penting, dia memilih saya untuk dipanggilnya ‘kakak’. Sejak saat itu, saya bangga jadi seorang kakak, dan tak ada hal yang lebih berarti selain rasa menjadi kakak itu sendiri.

 

Saya ingat waktu dia ulangtahun, saya mengerjai dia bersama kakak-kakaknya. Dia marah besar sama saya. Saat itu, seperti biasa, dia sangat percaya pada saya. Dia mau mengikuti saya saat saya mengajak dia untuk berbicara di suatu tempat, dan tepat di belakangnya kakak-kakaknya menyirami dia dengan air penuh bunga sampai dia basah kuyup. Saat itu dia menangis. Dia menangis sejadi-jadinya sambil menyalahkan saya. Dan saat itu, saya baru merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang kakak yang mengecewakan adiknya. Seorang kakak yang melanggar kepercayaan yang diberikan seorang adik padanya. Tapi bukan dia namanya kalau tak memaafkan saya. Setelah berganti baju, kami merayakan ulangtahunnya dan sekali lagi, seperti biasa, dia memeluk dan menggelayut sama saya dengan manja. Saat itu sambil berbisik malu-malu dia meminta saya untuk selamanya menjadi seorang kakak baginya.

 

Dan hari itu. Hari dimana langit begitu cerah dan biru untuk mewarnai hari-hari bahagia saya sebagai seorang kakak, siang yang ternyata juga cukup membakar satu moment pada kehidupan saya. Saya mendapat kabar dari sahabat saya bahwa adik kesayangan saya masuk rumah sakit. Dan hari itu, hari dimana saya masih yakin dan percaya bahwa langit begitu cerah dan biru untuk saya melepas kepergian seorang adik. Kepergian seorang adik yang masih kelas 1 SD.

 

Saat itu, waktu yang saya miliki berhenti. Saya tidak bisa melakukan apa-apa, saya tidak tahu apa-apa  tentang penyakitnya, bahkan saya tidak bisa menangis. Tapi hati saya berontak, ingin kembali pada semua masa dimana saya saja yang pergi dan mati, sementara adik kesayangan saya hidup, tumbuh dan berkembang menjadi seorang gadis cantik nan cerdas. Tapi ternyata waktu memang tak bisa diatur dan diputar. Semua sudah terjadi. Adik lucu saya meninggal dan pergi. Saya bahkan tak sempat melihat wajah lucunya dan pasti terlihat tenang sekali. Entah saya yang tak berani, atau memang saya tak bernyali. Yang pasti saya sedih, dan tiba-tiba rasa itu, rasa dimana saya sudah melupakannya sejak ada adik, meyeruak dan menghampiri. Sepi.

 

Time flies, people died. Saya memang percaya bahwa waktu memang terus berjalan. Saya memang percaya bahwa tak ada yang selamanya. Tapi hari itu, hari dimana saya mendapat kabar bahwa adik saya meninggal, saya memohon dan meminta pada Tuhan, bahwa meski tak ada yang selamanya, setidaknya biarkan moment saya bersama adik kecil itu selamanya dalam sementara.

 

Pada saat itu, sekali lagi saya diuji sebagai seorang kakak. Bahwa terkadang ada masa dimana kita harus melepaskan kepergian seseorang, meski itu untuk keluarga kita tersayang atau pun untuk seorang adik kita sekalipun. Bahwa terkadang, ada hal-hal indah yang tak bisa kita miliki selamanya  namun bisa bertahan dalam kenangan kita. Dan tak ada yang lebih berharga dari kenangan itu.

 

Dan saat ini, saya menangis sejadi-jadi. Melepas segala rasa untuk adik saya. Tangisan yang waktu itu saya pendam akhirnya lepas juga. Dan saya bahagia. Akhirnya saya menjadi seorang kakak yang bisa melepas kepergian sang adik. Akhirnya saya berhenti berlari dan mencari. Apa yang saya cari tentang seorang ‘adik’ ternyata bersembunyi dalam memori dan hati saya.

 

I swear to you I will always there for you

There’s nothing  I wont do, I promise you

All my life I will live for you

We will make it through, Forever we will be

Together you and me

Oh when I hold you, Nothing on compare

Will all of my heart you know I will always be right there

 

I believe in us

Nothing else could ever mean so much

You’re the one I trust

Our time has come

We’re not two people now

We are one

Second to none

Forever we will be together, a FAMILY

The more I get to know you, Nothing can compare

With all of my heart you know I will always be right there

And you know I really LOVE YOU

(Bryan Adams – I’ll Always Be Right There)

 

Adik itu (Alm) Vita. Vita Madina namanya. Adik dari sahabat saya Ryan Madina dan Intan Madina. Adik yang juga pasti menjadi adik kesayangan kebanggan kedua kakak kandungnya.

 

Adik saya. Adik yang mengajarkan saya untuk menjadi seorang kakak pertama kalinya. Adik yang membuat saya menyukai, menyayangi, dan mencintai ribuan adik-adik saya yang pernah saya temui dan saya anggap adik. Terimakasih , Adik. Rest in Peace.

 

P.S : Memori seorang kakak yang tetap menjadi anak tunggal sekaligus anak bungsu sampai sekarang. Buat seluruh kakak di dunia, sayangi adik kalian semenyebalkan apa pun dia. Karena kalian akan sangat merindukan mereka saat mereka pergi baik untuk sementara maupun selamanya.


This is me .^^.

HALO , ini Ririn. Mahasiswa Psikologi UI 2009. Asal GORONTALO. Senang menulis, berkhayal, tertawa, menertawakan kekonyolan, bergadang, makan, tidur. Kisah-kisahku, keluarga, teman-teman, guru, dosen, hewan-hewan, orang tak dikenal dan makhluk tak dikenal sekaligus ada disini. Ada yang konyol bikin tolol, ada yang seru bikin terharu, ada yang sedih bikin perih,ada yang gembira bikin ceria, tapi tetep inspiratif dan bermakna. So, Enjoy it .^^.

Kalender

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Categories

Blog Stats

  • 16,611 visitors