Posts Tagged ‘aku dan kamu’
- In: galau
- Leave a Comment
Kawan, tadi malam aku telah bercerita banyak. Aku bercerita banyak pada seorang teman yag bisa membuatku nyaman. Dan tadi malam, aku bukan hanya bercerita untuk temanku, tapi aku bercerita untuk hatiku. Meneropong ke dalam, kemudian merefleksikanya keluar. Dan rasanya luar biasa lega. Walaupun aku malah bertambah galau, setidaknya aku menemukan pencerahan dari ceritaku.
Semula berawal dari satu pertanyaan. Ada apa antara kamu dan dia ? Pertanyaan itu diajukan dengan tatapan tajam yang menghujam mataku, dan langsung menusuk hatiku.
Shit, pertanyaan ini lagi….
Aku tersenyum, seperti biasanya.
“ Emang dia ngomong apa sama kamu ? “ , aku menatap balik temanku, dengan tatapan mata yang tak kalah menusuknya. Aku tahu, kalimat yang kuucapkan tidak langsung menjawab pertanyaan yang diajukan untukku. Tapi pertanyaan itu, tepat mengunci mati tatapan temankku yang tajam, kemudian meluluh.
“ Ya. Temanku sudah bercerita padaku tentang semuanya. “
“ Okay. Terus ? “
“ Semuanya, Rin. Tanpa ada yang ditutup-tutupi. “
“ Iya. Dan ? “
“ Dan aku perlu meminta penjelasan dari semua yang terjadi, Rin “ tatapan tajam itu kembali menghujam hati ku bertubi-tubi, dua kali lipat.
“ Semua sudah terjadi. Tidak ada yang perlu aku jelaskan. Dan semua juga selesai “, dengan berani aku kembali menatap temanku yang baik, yang duduk disampingku, sambil tersenyum tetap dengan mata yang tidak kalah tajamnya.
“ Aku tidak yakin, Rin. Masih ada yang belum selesai. Meski aku tak tahu itu apa. Dan aku mau, layaknya seorang sahabat, aku ingin kamu menceritakannya padaku. Aku mau kok mendengarkan semuanya yang terjadi antara kamu dan dia. Untuk seorang sahabat yang mau mendengarkan, Rin. Untuk sesuatu yang belum selesai itu “, tatapan temanku tidak lepas dari mataku, tapi kali ini melunak. Ada kelembutan disana, ada ketulusan disana.
Dan demi kelembutan dan ketulusan yang aku cari, akupun menyerah. Akupun meletakkan egoku yang batu, dan mulai melepaskannya satu persatu.
Ceritaku pun bergulir
***
“ Kak, aku ini siapa buat kamu ? “
Semua berawal dari satu pertanyaan.
(to be continue)
Bandung, 25 Desember 2011
Semangkok bubur kacang ijo
Posted 12 January 2012
on:- In: cuap-cuap | galau | sehari-hari
- Leave a Comment
Tadi saya baru dapet semangkok bubur kacang ijo. Makasih yaa buat yang udah ngebeliin 🙂 Makasih buat perhatiannya 🙂
Cuma semangkok bubur kacang ijo. Tapi kenapa saya dibuat nyesek yaa sama perhatiannya. Kamu harusnya gak usah repot-repot.
” Aku gak ngerepotin. Sekarang kamu makan aja yaa kacang ijonya. Gak usah nyesek kayak gitu. Ini cuma semangkok kan ? ”
Bagi saya semangkok itu berarti banyak. Semangkok itu cukup buat ngungkapin smuanya. Selama ini saya kayak orang bego yg gak nyadar. Makanya nyesek. Pengennya saya gak mau makan kacang ijo ini. Tapi kamu bilang, dimakan yaa. Kan cuma semangkok. Tapi bagi saya semangkok itu berarti.
Semangkok kacang ijo yg ngajarin saya buat berhenti. Buat berhenti mengejar. Saatnya saya fokus pada semangkok kacang ijo ini, dan kamu.
Sekali lagi makasih buat yg ngebeliin semangkok kacang ijo. Semoga besok kita akan lebih banyak menghabiskan bermangkok-mangko kacang ijo. Semoga sekali lagi kamu dan semangkok kacang ijo ini yang terus-terusan menyadarkan saya bahwa saya harus berhenti untuk berlari dan sejenak menikmati hari. Bersama kamu dan semangkok kacang ijo.
Semoga :’)
PS : Makasih untuk kamu. Malam ini cukup mengejutkan 🙂
Posted with WordPress for BlackBerry.
selamat !
Posted 21 December 2011
on:- In: galau | sehari-hari
- Leave a Comment
Aku tahu. Aku tahu sesuatu.
Tak apa jika kau tak mau tahu tentang kabarku. Tak apa jika kau tak tahu dengan kegiatanku. Tak apa jika kau tak mengerti dengan perasaanku. Yang paling penting, aku tahu ternyata kau membutuhkanku. Dan aku senang karenanya.
Aku senang bisa melumpuhkanmu begitu. Aku senang bisa mematikan egomu. Aku senang bisa membuatmu frustrasi karenaku. Aku senang bisa membuatmu kacau.
Walau kamu tak menyadari, bahwa betapa kamu tidak bisa jika tak sedikitpun berhubungan denganku, aku tetap senang karenanya.
Selamat.
Untuk hati yang tak menyadari, untuk jiwa yang mengingkari.
Selamat berlari.
Posted with WordPress for BlackBerry.
Berselang dan Terseling
Posted 31 October 2011
on:- In: galau
- Leave a Comment
” Hey kamu ”
” Hey ”
” Apa kabar ? ”
” Baik ” *degdegan
” Jaga kesehatan yaa. Daaghh ”
” Iya, makasih yaa ” *wink & smiling
” Besok kita ngebahas tentang dia dan mereka lagi yaa ”
” Ok ”
Thanks to take care of me because of them. Coldness & loneliness *sigh
Posted with WordPress for BlackBerry.
MIMPI
Posted 28 October 2011
on:- In: galau | sehari-hari
- Leave a Comment
” Hai. Kamu apa kabar ? ”
” Baik ”
” Semalam aku mimpi. ”
” Oya ”
” Mimpi tentang kamu. ”
” Kenapa harus tentang aku ? ”
” Entahlah. Aku tak tahu. Aku tahu aku tak seharusnya mimpi begitu. Tapi mimpi ini begitu menganggu ”
” Hmmm ”
” Please, dengarkan aku. Mimpi ini seperti mimpi-mimpiku yang dulu. Masih tentang kamu. Selalu tentang kamu. Tapi kali ini berbeda, tak biasa. Begitu menyerap tenaga. Dan seperti nyata. ”
” Begitu ya. Sebenarnya kamu mau ngomong apa ? Mimpi itu tentang apa ? Langsung bercerita. Tak usah beralama-lama. ”
” Baiklah. Aku mimpi kamu pergi. Kalau dulu kamu pergi, tapi setidaknya kamu peduli. Di mimpi itu kamu pergi, tak peduli, tak ingin kembali. Kamu biarkan aku berjuang sendiri. Kamu tinggalkan aku demi mimpi. ”
” Begitu saja mimpinya ? Kirain mimpi yang luar biasa. Baiklah. Aku pergi. Aku harap kamu punya mimpi lain yang lebih berwarna. Bukan mimpi yang sama. ”
Benar. Ternyata mimpiku benar. Kamu pergi, tak peduli. Tapi setidaknya aku masih sehati. Bermimpi tentangmu dan menjadi kenyataan itu sudah cukup menghibur diri. Terimakasih.
One dream, one heart, one last.
Inspired by somene who always dream about me.
Bertahan, dan Melepaskan
Posted 27 October 2011
on:- In: galau
- Leave a Comment
Ketika satu-satunya hati telah lelah bertahan, bukankah pilihannya adalah melepaskan ?
Ketika satu-satunya hati telah kelelahan, bukankah pilihannya adalah melepaskan ?
Ketika satu-satunya hati telah lelah menyimpan harapan, bukankah pilihannnya adalah melepaskan ?
Bertahan.
Dulu, masa lalu adalah satu-satunya alasan untuk bertahan. Masa lalu yang menyisakan kebahagiaan. Masa lalu yang menciptakan kenangan.
Bertahan.
Dulu, saat ini adalah satu-satunya alasan untuk bertahan. Saat ini yang mengusir kehilangan. Saat ini yang menghiasi masa depan. Saat ini yang bermekaran.
Bertahan.
Dulu, masa depan adalah satu-satunya alasan untuk bertahan. Masa depan yang membuahkan harapan. Masa depan yang menghasilkan angan-angan. Masa depan yang menciptakan khayalan.
Melepaskan.
Sekarang, kamu adalah satu-satunya alasan untuk melepaskan. Kamu yang menimbulkan kesedihan. Kamu yang membuat kelelahan. Kamu yang menghadirkan kehampaan. Kamu yang menghempas kerinduan. Kamu yang sering membuahkan ratapan.
Ketika satu-satunya hati telah lelah bertahan, bukankah pilihannya adalah melepaskan ?
Ketika satu-satunya hati telah kelelahan, bukankah pilihannya adalah melepaskan ?
Ketika satu-satunya hati telah lelah menyimpan harapan, bukankah pilihannnya adalah melepaskan ?
Maaf, kali ini melepaskan harus menyapa, mengalahkan bertahan. Untuk sekali ini saja.
Tanpa Makna
Posted 21 September 2011
on:Secercah perasaan yang tak bisa kusebut apa
Entah rindu, entah pilu
Aku dan kamu
Setitik pengharapan yang tak bisa kusebut mengapa
Entah sendu , entah mengharu biru
Aku dan kamu
Sehelai jarak yang tak bisa kuuraikan, bagaimana
Entah jauh, entah menyatu
Aku dan kamu
Segenggam kenangan yang tak bisa kucari dimana
Entah terjatuh, entah mengaduh
Aku dan kamu
(Depok, 21 September 2011 : Dalam bisu aku ingin bertemu)