Ririn Ngeblog

Archive for the ‘cuap-cuap’ Category

Monggo semuanya diklik linknya https://www.uber.com/invite/622xgy4xue
Atau bisa juga download aplikasi Uber di Play Store kamu, terus daftar dengan cara pilihan pembayaran bisa tunai atau pakai credit card. Setelah daftar buku menu di lolom kiri atas. Pilih menu PROMOSI, klik TAMBAH KODE PROMO, ketik 622xgy4xue .
SELAMAT kamu dapet tumpangan gratis dari Uber. Aplikasi online untuk pesen mobil. Kemana-mana aman dan praktis. Love it.

Gunakan kode promo Uber, 622xgy4xue, & dapatkan potongan Rp75.000 utk tumpangan pertama. Tukarkan di https://www.uber.com/invite/622xgy4xue

Maaf

Posted on: 7 August 2015

Untuk kamu yg sedang jatuh cinta, dan lelah karenanya :

Wahai diri..
Aku memaafkanmu membiarkanmu jatuh terlalu jauh
Aku memaafkanmu berjuang sedemikian kuat
Aku memaafkanmu meminta perlindungan
Aku memaafkanmu mencari kesenangan
Aku memaafkanmu merindu
Aku memaafkanmu meragu
Aku memaafkanmu mencintai

Aku memaafkanmu lupa pada-Nya yg membukakan jalan dan yg memilihkan
~

Semoga Tuhan mengampuni

Beda !

Posted on: 27 September 2013

Aku baca buku, kamu sibuk megang BB.
Aku banyak ngomong, kamu sabar dengerin.
Aku suka lagu-lagu ngeband, kamu suka lagu-lagu solo.
Aku manja, kamu keras.
Aku nangis, kamu marah.
Aku suka psikologi, kamu suka filsafat.
Aku suka membantah, kamu suka mengkritik

***

” kita terlalu berbeda”

” dan cinta menjadikannya tak apa-apa. ”

Thank you for everything you said and for understanding me

Tags: , , ,

Terimakasih buat percakapan sederhana yang menghadirkan tawa. Terimakasih buat pertengkaran manis yg menyisakan maaf.
Terimakasih buat kata-kata singkat yg membuat kita tetap bertahan.
Terimakasih buat ‘marah’ yg membuat kita belajar memahami.
Terimakasih buat malam-malam panjang yg membuat kita menyelami kisah-kisah masa silam.

Terimakasih sudah mengajarkan bahwa jatuh cinta itu sederhana, dirayakan dengan hal-hal biasa, dan dijalani bagaimana mestinya 🙂

Terimakasih kamu.

P.S I Love You

Sometimes the past is something you just can’t let go of.

Sudah bertahun-tahun, sejak SMA sampai sekarang, saya selalu pulang kampung. Setiap liburan dan lebaran saya selalu pulang. Pulang kampung adalah moment dimana saya benar-benar merasa pulang, merasa di rumah, merasa nyaman.

Benarkah saya benar-benar pulang?

Saat ini saya menemukan alasan mengapa saya sering pulang kampung. Saya pulang karena saya ingin mencari dan menemukan lagi kenangan-kenangan di kampung halaman. Namun, yang namanya kenangan hanya hidup dalam masa lalu. Kenangan itu sesuatu yang telah berlalu. Bagaimana mungkin saya mencari sesuatu yang sudah lewat?

Saya memang pulang kampung, berharap menemukan kenangan dulu. Tapi saat ini saya telah sampai pada moment bahwa ada saatnya kenangan itu tak bisa lagi hadir, dan semuanya terasa asing.

Ada saatnya dimana kita harus menciptakan lagi kenangan-kenangan baru untuk masa depan. Masa dimana kita akan terus, terus, dan terus ingin pulang. Masa dimana kita harus melupakan dan menciptakan.

Jadi, apakah saya benar-benar pulang?

Saya pulang, terkenang, dan melupakan J

And sometimes the past is something we’ll do anything  to forget.

And sometimes we learn something new about the past, that changes everything we know about the present

(Grey Anatomy)

Saya memang anak tunggal, sekaligus anak bungsu. Saya merasa punya banyak kakak tapi saya merasa tak punya adik. Terkadang saya menikmati menjadi anak tunggal sekaligus anak bungsu. Segala keinginan saya hampir bisa dipastikan akan saya dapatkan dengan mudah. Saya kelebihan kasih sayang dan perhatian dari  orang-orang sekitar. Hampir bisa dipastikan saya selalu menjadi pusat perhatian.

 

Tapi ternyata jauh di lubuk hati, saya merindukan seorang adik. Saya memang mempunyai banyak ponakan dan adik sepupu. Tapi, saya memang merindukan seorang adik sebelum para ponakan dan adik sepupu saya itu lahir. Saya merindukan seorang adik jauh sebelum dewasa, jauh sebelum saya memahami arti kesepian. Saya merindukan seorang adik sejak saat saya masih SD.

 

Dan tiba-tiba saja, BUM !! Seperti keajaiban yang datang dari langit, adik yang saya rindukan akhirnya datang juga. Dia tidak datang dari rahim yang sama ketika saya dilahirkan. Dia tidak juga datang dari ayah yang sama, yang turut serta berkontribusi hingga saya ada di dunia. Dia datang dari keluarga orang lain.

 

Saat itu dia masih kelas 1 SD dan saya *kalau tidak salah* kelas 5 SD.  Saya kenal dia lewat sahabat saya kala itu. Saat pertama lihat dia, asli, dalam pikiran saya ini anak lucu sekali. Rambutnya hitam panjang, keriwil-keriwil, kulit putih, dan matanya bulat jenaka. Benar-benar lucu. Semua orang yang melihatnya pasti akan suka dengannya. Tapi sayang dia pemalu. Sepintas saya mengamati dia saat menjadi murid baru di SD saya, dia tak banyak tingkah. Selalu menghampiri kelas kakaknya, setiap pulang sekolah.

 

Sejak dia menghampiri kelas kakaknya, hampir bisa dipastikan saya senang melihatnya. Pada awalnya, dia malu, ragu, dan takut menghampiri saya. Tapi bukan saya namanya kalau tidak bisa membuat orang merasa nyaman dengan saya. Saya mulai mendekati dia. Mengajaknya berbicara dan bercanda. Sampai akhirnya saya bisa bermain dan tertawa bersamanya.

 

Saya benar. Bukan saya namanya kalau tidak bisa membuat orang nyaman bersama saya. Adik itu akhirnya dekat dan nyaman dengan saya. Terlalu nyaman malah. Setelah dekat dengannya, ternyata dia anak yang sangat cerewet, ceria, dan ekspresif. Dan matanya, mata bulat jenaka itu yang selalu membuat saya sayang padanya dan rela melakukan apa saja untuknya.

 

Setiap pulang sekolah dia selalu menghampiri saya. Mengajak saya pulang bersama. Padahal saya pulangnya lebih siang dari dia, tapi dia selalu setia dan ceria menunggu saya. Dia selalu memilih saya untuk menjadi kakak-kakak-annya dibadingkan dengan teman-teman saya yang lain. Dia selalu memilih saya untuk melindungi dia saat main buaya-buayaan. Dia selalu memilih saya untuk menemani dia saat istirahat sekolah untuk makan. Dia selalu memilih saya melindungi dia. Dia selalu memilih saya untuk bersama dia. Dan yang paling penting, dia memilih saya untuk dipanggilnya ‘kakak’. Sejak saat itu, saya bangga jadi seorang kakak, dan tak ada hal yang lebih berarti selain rasa menjadi kakak itu sendiri.

 

Saya ingat waktu dia ulangtahun, saya mengerjai dia bersama kakak-kakaknya. Dia marah besar sama saya. Saat itu, seperti biasa, dia sangat percaya pada saya. Dia mau mengikuti saya saat saya mengajak dia untuk berbicara di suatu tempat, dan tepat di belakangnya kakak-kakaknya menyirami dia dengan air penuh bunga sampai dia basah kuyup. Saat itu dia menangis. Dia menangis sejadi-jadinya sambil menyalahkan saya. Dan saat itu, saya baru merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang kakak yang mengecewakan adiknya. Seorang kakak yang melanggar kepercayaan yang diberikan seorang adik padanya. Tapi bukan dia namanya kalau tak memaafkan saya. Setelah berganti baju, kami merayakan ulangtahunnya dan sekali lagi, seperti biasa, dia memeluk dan menggelayut sama saya dengan manja. Saat itu sambil berbisik malu-malu dia meminta saya untuk selamanya menjadi seorang kakak baginya.

 

Dan hari itu. Hari dimana langit begitu cerah dan biru untuk mewarnai hari-hari bahagia saya sebagai seorang kakak, siang yang ternyata juga cukup membakar satu moment pada kehidupan saya. Saya mendapat kabar dari sahabat saya bahwa adik kesayangan saya masuk rumah sakit. Dan hari itu, hari dimana saya masih yakin dan percaya bahwa langit begitu cerah dan biru untuk saya melepas kepergian seorang adik. Kepergian seorang adik yang masih kelas 1 SD.

 

Saat itu, waktu yang saya miliki berhenti. Saya tidak bisa melakukan apa-apa, saya tidak tahu apa-apa  tentang penyakitnya, bahkan saya tidak bisa menangis. Tapi hati saya berontak, ingin kembali pada semua masa dimana saya saja yang pergi dan mati, sementara adik kesayangan saya hidup, tumbuh dan berkembang menjadi seorang gadis cantik nan cerdas. Tapi ternyata waktu memang tak bisa diatur dan diputar. Semua sudah terjadi. Adik lucu saya meninggal dan pergi. Saya bahkan tak sempat melihat wajah lucunya dan pasti terlihat tenang sekali. Entah saya yang tak berani, atau memang saya tak bernyali. Yang pasti saya sedih, dan tiba-tiba rasa itu, rasa dimana saya sudah melupakannya sejak ada adik, meyeruak dan menghampiri. Sepi.

 

Time flies, people died. Saya memang percaya bahwa waktu memang terus berjalan. Saya memang percaya bahwa tak ada yang selamanya. Tapi hari itu, hari dimana saya mendapat kabar bahwa adik saya meninggal, saya memohon dan meminta pada Tuhan, bahwa meski tak ada yang selamanya, setidaknya biarkan moment saya bersama adik kecil itu selamanya dalam sementara.

 

Pada saat itu, sekali lagi saya diuji sebagai seorang kakak. Bahwa terkadang ada masa dimana kita harus melepaskan kepergian seseorang, meski itu untuk keluarga kita tersayang atau pun untuk seorang adik kita sekalipun. Bahwa terkadang, ada hal-hal indah yang tak bisa kita miliki selamanya  namun bisa bertahan dalam kenangan kita. Dan tak ada yang lebih berharga dari kenangan itu.

 

Dan saat ini, saya menangis sejadi-jadi. Melepas segala rasa untuk adik saya. Tangisan yang waktu itu saya pendam akhirnya lepas juga. Dan saya bahagia. Akhirnya saya menjadi seorang kakak yang bisa melepas kepergian sang adik. Akhirnya saya berhenti berlari dan mencari. Apa yang saya cari tentang seorang ‘adik’ ternyata bersembunyi dalam memori dan hati saya.

 

I swear to you I will always there for you

There’s nothing  I wont do, I promise you

All my life I will live for you

We will make it through, Forever we will be

Together you and me

Oh when I hold you, Nothing on compare

Will all of my heart you know I will always be right there

 

I believe in us

Nothing else could ever mean so much

You’re the one I trust

Our time has come

We’re not two people now

We are one

Second to none

Forever we will be together, a FAMILY

The more I get to know you, Nothing can compare

With all of my heart you know I will always be right there

And you know I really LOVE YOU

(Bryan Adams – I’ll Always Be Right There)

 

Adik itu (Alm) Vita. Vita Madina namanya. Adik dari sahabat saya Ryan Madina dan Intan Madina. Adik yang juga pasti menjadi adik kesayangan kebanggan kedua kakak kandungnya.

 

Adik saya. Adik yang mengajarkan saya untuk menjadi seorang kakak pertama kalinya. Adik yang membuat saya menyukai, menyayangi, dan mencintai ribuan adik-adik saya yang pernah saya temui dan saya anggap adik. Terimakasih , Adik. Rest in Peace.

 

P.S : Memori seorang kakak yang tetap menjadi anak tunggal sekaligus anak bungsu sampai sekarang. Buat seluruh kakak di dunia, sayangi adik kalian semenyebalkan apa pun dia. Karena kalian akan sangat merindukan mereka saat mereka pergi baik untuk sementara maupun selamanya.

kita tidak harus berpura-pura pedih

(Leila S. Chudori daam karya sastra 9 Dari Nadira)

” Rin, apa kabar?

Pertanyaan itu. Pertanyaan yang sama, yang selalu kamu tanyakan lewat layar putih-berbentuk persegi panjang- yang ada dalam genggaman saya.

” Baik.”

Jawaban itu. Jawaban itu yang juga selalu saya kirimkan padamu lewat layar putih-berbentuk persegi panjang- yang ada dalam genggaman saya.

Kalau sudah seperti itu, biasanya pikiran saya akan melayang pada sebuah masa. Masa sebelum-sebelumnya. Masa dimana saya menjalani semuanya tak lagi sama, tak lagi berwarna seperti biasanya.

Kadang saya berpikir hidup ini lucu. Orang-orang ingin selalu terlihat baik, biasa dan tak ada apa-apa. Padahal dalam hati, pikiran dan rasa sebenarnya tak begitu. Dan saya, tak ada bedanya dengan orang-orang itu.

Kadang saya berpikir hidup ini tak adil. Orang-orang selalu punya masalah kelamnya sendiri, yang bahkan orang lain tak bisa menyentuh kepedihan masalah itu. Sementara yang lain tetap berusaha terlihat biasa dan tak ada apa-apa. Dan saya, masih tak ada bedanya dngan orang-orang itu (?)

Pikiran saya kembali melayang pada hidup yang saya jalani akhir-akhir ini. Banyak bersinggungan dengan anak-anak kampung yang kurang beruntung dalam pendidikan, anak-anak jalanan yang kurang beruntung dalam mendapatkan kasih sayang, anak-anak kota yang kurang beruntung mendapatkan perhatian, ibu-ibu tua berpakaian lusuh yang kurang beruntung merawat anak dan diri, serta bapak-bapak buta nan tua yang kurang beruntung menjemput rezeki.

Lantas, apa bedanya hidup saya dengan mereka, yang kurang beruntung alam cinta (?)

Kemudian terpapar dalam ingatan potret teman-teman saya yang sudah menikah karena hamil duluan, yang ditinggal nikah sama pacarnya, yang hubungan percintaannya tak disetujui orangtua, yang hubungan cintanya kandas dan tidak pasti karena jarak, yang cintanya putus karena pengkhianatan, yang cintanya selesai karena rasa bosan, yang cintanya harus menunggu karena dipendamnya perasaan, yang hubungan cintanya tak punya harapan karena beda agama atau bahkan karena jenis kelaminnya sama.

Dan terlintas lagi lamat-lamat dalam memori saya bahwa semuanya, anak-anak itu, bapak-bapak tua, ibu-ibu lusuh dan teman-teman itu masih bisa menjalankan hidup dengan berusaha terlihat biasa, masih bisa tertawa, dan sepertinya bahagia.

Masihkah saya kurang beruntung dalam cinta dibanding mereka (?)

Lamunan saya serta merta menghilang dan berganti saat ini. Mendadak saya merasa yakin dengan jawaban yang saya kirimkan lewat layar putih-berbentuk persegi panjang itu.

Saya memang tak baik-baik saja, tapi setidaknya saya mencoba untuk baik-baik saja. Dan menurut saya, semua orang di dunia ini memang sedang ingin dan berusaha untuk baik-baik saja.

Karena hidup, hidup itu sendiri sudah terlalu berat untuk menampung hati yang sedih dan kelam dengan masalah yang ada.

Karena hidup, hidup itu sendiri butuh diindahkan dan memang begini adanya.

P.S : Untuk semua orang yang sedang berjuang untuk ‘baik-baik’ saja, kalian tidak sendirian.

Lir Ilir

Posted on: 13 March 2012

Hai hai, saya pernah nyeletuk sama teman-teman saya  kalau saya selalu nyasar berada diantara kumpulan ‘Orang Jawa’. Dan kali ini, secara tiba-tiba, saya nyasar jatuh hati pada lagu Jawa.  Saya lagi suka banget nih sama lagu Lir – Ilir . Tembang dari tanah Jawa ini pertama kali saya dengerin dari Kak Singgih, Seto, dan Wirda – teman-teman ‘Jawa’ .  Dari mereka saya tahu kalau lagu ini punya makna yang sangat dalam dan mulia.

Tapi sungguh, sebelum tahu makna lagu ini, pertama kali dengerin mereka nyanyi lagu itu, saya langsung suka, entah kenapa. Lagu ini punya energi yang membuat orang yang dengerinnya langsung bersemangat dan punya energi gembira. Saya pun sering menyanyikan lagu ini asal-asalan karena saya gak bisa ngomong Jawa dengan aksennya yang khas. Saya tidak peduli sama Seto yang berkali-kali menegur saya karna lagunya jadi terdengar aneh kalau saya yang nyanyi. Yang saya tahu, saya jatuh cinta sama lagu ini. Lagu ini punya energi semangat yang luar biasa.

Seperti siang ini, selesai kelas , saya ngantuk banget. Tiba-tiba BB saya bunyi, menandakan adanya notif pesan baru pada email saya.  Waktu saya buka, ternyata itu email dari kak Singgih yang mengirimkan lagu Lir-Ilir. Cepat-cepat saya mendownload lagunya dan mendengarkan dengan saksama.

Aneh. Setelah mendengarkan lagu ini, saya jadi semangat luar biasa.Yang tadinya ngantuk dan gak bersemangat buat nyelesain tugas kuliah, tiba -tiba energi saya membuncah. Saya mendengarkan lagu ini berulang-ulang kali sampai tugas saya selesai. Biasanya, jika mendengarkan lagu yang terus-menerus saya ulang, kuping saya sakit dan cepat bosan. Tapi ini lain, saya begitu menikmati musik dan liriknya. Saya terus-terusan dengerin lagu ini sampai saya candu.

Thanks banget buat Seto sama Wirda yang sudah ngajarin saya tentang makna lagu ini. Makasih juga buat Kak Singgih yang pertama kali nyanyi lagu ini sampai saya ‘Jatuh Hati’ dan akhirnya ngirimin lagu ini sama saya *cieeeee 😀

Makasih yaaaa. Saya tidak pernah menyesal nyasar berada di antara kalian, kumpulan orang Jawa 😀 Maksih buat semangatnyaaaaa 🙂

Oiya, ini saya sertakan ulasan tentang lagu Lir Ilir dari blog http://anggacoz.wordpress.com/2008/03/28/lir-ilir-tembang-para-wali-tanah-jawi/#comment-887

Selamat Menikmati dan Meresapi 🙂

***

Lir-ilir, lir-ilir
tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane mumpung jembar kalangane
Yo surako… surak hiyo…

Sayup-sayup bangun (dari tidur)
Pohon sudah mulai bersemi,
Demikian menghijau bagaikan gairah pengantin baru
Anak penggembala, tolong panjatkan pohon blimbing itu,?
walaupun licin(susah) tetap panjatlah untuk mencuci pakaian
Pakaian-pakaian yang koyak(buruk) disisihkan
Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore
Mumpung terang rembulannya
Mumpung banyak waktu luang
Mari bersorak-sorak ayo…

Lir ilir, judul dari tembang di atas. Bukan sekedar tembang dolanan biasa, tapi tembang di atas mengandung makna yang sangat mendalam. Tembang karya Kanjeng Sunan ini memberikan hakikat kehidupan dalam bentuk syair yang indah. Carrol McLaughlin, seorang profesor harpa dariArizona University terkagum kagum dengan tembang ini, beliau sering memainkannya. Maya Hasan, seorang pemain Harpa dari Indonesia pernah mengatakan bahwa dia ingin mengerti filosofi dari lagu ini. Para pemain Harpa seperti Maya Hasan (Indonesia), Carrol McLaughlin (Kanada), Hiroko Saito (Jepang), Kellie Marie Cousineau (Amerika Serikat), dan Lizary Rodrigues (Puerto Rico) pernah menterjemahkan lagu ini dalam musik Jazz pada konser musik “Harp to Heart“.

Apakah makna mendalam dari tembang ini? Mari kita coba mengupas maknanya

Lir-ilir, lir-ilir tembang ini diawalii dengan ilir-ilir yang artinya bangun-bangun atau bisa diartikan hiduplah (karena sejatinya tidur itu mati) bisa juga diartikan sebagai sadarlah. Tetapi yang perlu dikaji lagi, apa yang perlu untuk dibangunkan?Apa yang perlu dihidupkan? hidupnya Apa ? Ruh? kesadaran ? Pikiran? terserah kita yang penting ada sesuatu yang dihidupkan, dan jangan lupa disini ada unsur angin, berarti cara menghidupkannya ada gerak..(kita fikirkan ini)..gerak menghasilkan udara. ini adalah ajakan untuk berdzikir. Dengan berdzikir, maka ada sesuatu yang dihidupkan.

tandure wus sumilir, Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar. Bait ini mengandung makna kalau sudah berdzikir maka disitu akan didapatkan manfaat yang dapat menghidupkan pohon yang hijau dan indah. Pohon di sini artinya adalah sesuatu yang memiliki banyak manfaat bagi kita. Pengantin baru ada yang mengartikan sebagai Raja-Raja Jawa yang baru memeluk agama Islam. Sedemikian maraknya perkembangan masyarakat untuk masuk ke agama Islam, namun taraf penyerapan dan implementasinya masih level pemula, layaknya penganten baru dalam jenjang kehidupan pernikahannya.

Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi. Mengapa kok “Cah angon” ? Bukan “Pak Jendral” , “Pak Presiden” atau yang lain? Mengapa dipilih “Cah angon” ? Cah angon maksudnya adalah seorang yang mampu membawa makmumnya, seorang yang mampu “menggembalakan” makmumnya dalam jalan yang benar. Lalu,kenapa “Blimbing” ? Ingat sekali lagi, bahwa blimbing berwarna hijau (ciri khas Islam) dan memiliki 5 sisi. Jadi blimbing itu adalah isyarat dari agama Islam, yang dicerminkan dari 5 sisi buah blimbing yang menggambarkan rukun Islam yang merupakan Dasar dari agama Islam. Kenapa “Penekno” ? ini adalah ajakan para wali kepada Raja-Raja tanah Jawa untuk mengambil Islam dan dan mengajak masyarakat untuk mengikuti jejak para Raja itu dalam melaksanakan Islam.

Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro. Walaupun dengan bersusah payah, walupun penuh rintangan, tetaplah ambil untuk membersihkan pakaian kita. Yang dimaksud pakaian adalah taqwa. Pakaian taqwa ini yang harus dibersihkan.

Dodotiro dodotiro, kumitir bedah ing pinggir. Pakaian taqwa harus kita bersihkan, yang jelek jelek kita singkirkan, kita tinggalkan, perbaiki, rajutlah hingga menjadi pakain yang indah ”sebaik-baik pakaian adalah pakaian taqwa“.

dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore. Pesan dari para Wali bahwa suatu ketika kamu akan mati dan akan menemui Sang Maha Pencipta untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatanmu. Maka benahilah dan sempurnakanlah ke-Islamanmu agar kamu selamat pada hari pertanggungjawaban kelak.

Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane. Para wali mengingatkan agar para penganut Islam melaksanakan hal tersebut ketika pintu hidayah masih terbuka lebar, ketika kesempatan itu masih ada di depan mata, ketika usia masih menempel pada hayat kita.

Yo surako surak hiyo. Sambutlah seruan ini dengan sorak sorai “mari kita terapkan syariat Islam” sebagai tanda kebahagiaan. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (Al-Anfal :25)

* Diambil dari berbagai sumber. Mohon dikoreksi jika ada kesalahan, karena saya juga manusia yang tak pernah lepas dari salah dan dosa.

Kak,  maaf sudah ganggu waktu kakak yang sangat berharga. Rin disini cuma mau ungkapkan apa yang perlu Rin sampaikan. Kak, Rin sudah tau masalah antara kakak, dia, dan masalah kedua keluarga. Rin disini bukan mau menyalahkan kakak. Rin bukan ingin menyudutkan kakak seperti yang lain. Karena Rin juga tidak mau memperkeruh masalah yang sudah keruh. Rin disini mau ngajak kakak berpikir jernih karena Rin tahu kakak adalah orang yang berakal, dewasa, bijak, dan bisa membimbing orang, dan karena sifat-sifat kakak itu Rin yakin dia memilih kakak sebagai pendamping hidup diantara pria lainnya, dan itu murni karena rasa sayang dia sama kakak tanpa ada embel apa-apa, karna Rin tahu dia orangnya seperti apa. Walaupun dia dekat dengan banyak orang, dan orang-orang itu bahkan ada yang bisa lebih dari kakak, tapi Rin tahu kalau sebenarnya untuk urusan pendamping hidup, dia benar-benar mencari yang terbaik, bukan terbaik dari segi materi atau jabatan bahkan status, tapi terbaik dalam hal bisa membimbing dia dan keluarga yang akan menjadi bagian dari kehidupan rumah tangga dia nantinya. Dan yang terbaik itu adalah kakak.

Kak, Rin ngerti bagaimana stressnya masa-masa sebelum pernikahan. Rin paham itu. Karena Rin kuliah di psikologi dan memang di ilmu psikologi itu Rin belajar banyak hal tentang hubungan-hubungan manusia, termasuk hubungan pericintaan, pernikahan, dan lain-lain. Jadi tolong jangan lihat Rin sebagai anak kecil yang sok tahu yang ingin ikut campur masalah kakak, tapi tolong lihat Rin sebagai orang yang benar-benar punya kapasitas untuk membuat masalah ini jernih. Tolong lihat Rin sebagai orang yang bisa berpikir jernih dan netral dari masalah ini. Tolong lihat Rin sebagai orang yang tidak memihak siapa-siapa. Tolong lihat Rin sebagai orang yang objektif yang tidak akan menyudutkan siapa-siapa, melainkan orang yang ingin menjernihkan pikiran semua orang yang terlanjur penuh marah, kesal, benci, dendam atau bahkan sedih. Melainkan orang yang ingin membantu agar masalah ini menjadi lebih baik, ringan, dan sederhana.

Kak, Rin paham bagaimana tertekannya kakak dan keluarga kakak, begitu juga dengan bagaimana tertekannya dia dan keluarga dia dalam menghadapi pernikahan ini. Menikah tidak gampang kak. Harus penuh pertimbangan yang matang. Menikah bukan hanya masalah menyatukan perasaan dua  orang yang saling menyayangi dan saling mengasihi, tapi juga masalah bagaimana menyatukan dua keluarga dengan latar belakang dan background yang beda-beda. Dan Rin rasa, dengan kakak yang siap menikahi dia, berarti Rin yakin kakak sudah memikirkannya masak-masak, karena Rin tahu kakak adalah orang yang penuh pertimbangan. Jadi memang saat Rin mendengar kakak mau menikah dengan dia, Rin menganggap kakak mampu mengatasi masalah sebelum menikah atau masalah yang akan dihadapi saat menikah, dan kalau sudah sampai pada tahap keputusan untuk menikah, Rin berpikir bahwa kakak itu hebat. Bahwa kakak sudah siap menyingkirkan ego kakak yang hanya mementingkan perasaan kakak, bahwa kakak sudah siap untuk membimbing kedua keluarga untuk bersatu. Dan tidak ada yang lebih hebat dari orang yang mampu menyatukan kedua keluarga dengan perasaan cinta kak. Itulah sebabnya Rasulullah menempatkan pernikahan sebagai hal yang tertinggi dan mulia dalam hubungan kedua manusia.

Kak, Rin tidak marah saat kakak menjelek-jelekkan keluarga dia, karna Rin tidak yakin kalau kakak memang bermaksud untuk menghina keluarga dia yang juga termasuk keluarga Rin. Rin yakin kakak ngomong begitu karna kakak lagi marah, karena kakak tertekan, karena kakak pusing bagaimana menyatukan dua keluarga yang beda latar belakangnya. Dan memang itu tidaklah gampang. Makanya Rin bisa memaafkan kakak jauh sebelum kakak minta maaf sama keluarga dia. Karena Rin yakin kakak itu orang baik. Dan terlepas dari kakak yang menghina keluarga dia, Rin menganggapnya itu hanya luapan emosi seorang manusia, yang memang manusia itu ya manusia, manusia itu manusiawi, bisa marah, bisa stress, dan bisa kesal. Dan itu wajar, manusia mana sih yang tidak pernah berbuat kesalahan? Manusia mana sih yang tidak menyakiti perasaan orang lain ?

Tapi manusia juga punya hati kak. Hati ini yang membedakan manusia dengan makhluk Allah lainnya. Hati yang bisa membimbing manusia untuk mencari jalan dari masalah yang dia hadapi. Hati yang membimbing untuk manusia untuk mencari pemecahan dari masalahnya. Dan hati pula yang membuat manusia untuk berpikir jernih , untuk berpikir apa yang harus dia lakukan saat dihadapkan pada sebuah ujian. Hati yang ingin terus mecari dan mengarah pada kebaikan.

Kak, atas nama keluarga dia, Rin minta maaf atas ketidaksempurnaan keluarga besar dia. Atas perbuatan yang menyakiti kakak dan keluarga kakak. Atas perbuatan yang menurut kakak dan keluarga kakak sudah mempermalukan kakak. Rin minta maaf atas kekurangan keluarga besar dia, terutama dari kekurangan materi dan kekurangan pendidikan. Memang mungkin kakak melihat keluarganya tidak seperti keluarga kakak. Keluarga besar dia aneh, dan lucu-lucu atau bahkan menyebalkan. Tapi kak, keluarga besar ini sudah tercipta memang begitu adanya. Sudah diciptakan Allah dengan ketetuanNya. Begitu juga dengan keluarga kakak, sudah begitu juga adanya. Namun, apakah pantas kita saling menghujat ketentuan yang sudah ditentukan Allah atas karakteristik keluarga kita ? Berarti kita mengingkari ketentuan Allah kak. Makanya, Allah menempatkan ikhlas dalam iman yang tertinggi. Karena memang kunci hidup ya cuma menerima apa yang sudah ditentukan kak. Begitu juga dalam masalah ini, yang bisa kakak lakukan hanya menerima bahwa keluarga kita memang begitu, bahwa keluarga kakak memang begitu, tanpa harus menuntut apa-apa. Menerima saja kak. Ikhlas. Berkompromi saja. Mengerti saja kak dengan keadaan begitu. Maka semua akan berjalan dengan baik. Dan Rin yakin kakak pasti bisa mengerti, tanpa ada tekanan dari siapa-siapa. Karena kakak menyayangi dia, dan itu berarti kakak juga harus menyayangi dan menghormati keluarga dia.

Kak ,kan gak lucu suatu hubungan yang dibangun dengan rasa sayang malah berakhir dengan rasa benci, dan rasa benci itu juga menyebar pada keluarga dan teman-teman. Rasulullah membenci pertikaian kak. jadi tolong, kak melihat masalah ini dengan objektif. Rin yakin sekali lagi kakak adalah orang yang baik, tak apa kalau memang kakak tidak mau minta maaf, tak apa kalau kakak masih marah, tapi Rin yakin kakak mau menyelesaikan masalah ini. Rin yakin pada akhirnya kakak sudah memaafkan keluarga dia walaupun kakak tidak minta maaf secara langsung. Dan Rin yakin kakak tidak akan membiarkan masalah ini berlarut-larut, demi dia yang saat ini walaupun sakit hati tapi tetap yakin bahwa kakak yang terbaik, bahwa kak menyayangi dia apa adanya.

Kak, kalau memang kakak butuh teman berbicara, teman sharing masalah ini, Rin siap untuk mendengarkan tanpa Rin tidak akan menyalahkan kakak. Rin siap mendengarkan unek-unek kakak. Rin siap menenangkan. Karena memang begitulah seharusnya saudara kak.

Kak, maaf sudah lancang. Tapi Rin tidak ada maksud apa-apa melainkan hanya untuk membantu kakak, membantu meringankan beban kakak. Membantu untuk meluruskan semuanya. Rin yakin kak, ini hanya masalah kecil bagi kakak yang nantinya akan jadi orang hebat. Orang hebat memang begitu kak, akan diterpa masalah yang berat pada awal kehidupannya, dan orang hebat itu akan lebih hebat lagi kalau mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik, tanpa menyakiti pihak siapapun.

Terimakasih juga kak sudah mau mencintai dia sampai pada keputusan kakak yang siap untuk menikahi dia terlepas dari ada tidaknya masalah ini. Sukses selalu buat kakak. Kalau kakak berkenan, kakak boleh kok nelfon Rin atau menghubungi Rin untuk sekedar mengeluarkan unek-unek yang ada pada diri kakak, asal kakak nyaman, asal beban itu sedikit berkurang.

Terimakasih. Sekian.


Depok, 8 Januari 2012

beginilah hidup
meresapi secangkir kopi pada sepotong sore
menyesap alam dan diri
menikmati kehidupan dari layar raksasa

beginilah hidup
diam, geming, mengilhami

Depok, 28 November 2011

Posted with WordPress for BlackBerry.


This is me .^^.

HALO , ini Ririn. Mahasiswa Psikologi UI 2009. Asal GORONTALO. Senang menulis, berkhayal, tertawa, menertawakan kekonyolan, bergadang, makan, tidur. Kisah-kisahku, keluarga, teman-teman, guru, dosen, hewan-hewan, orang tak dikenal dan makhluk tak dikenal sekaligus ada disini. Ada yang konyol bikin tolol, ada yang seru bikin terharu, ada yang sedih bikin perih,ada yang gembira bikin ceria, tapi tetep inspiratif dan bermakna. So, Enjoy it .^^.

Kalender

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Categories

Blog Stats

  • 16,611 visitors