Ririn Ngeblog

Posts Tagged ‘dunia

Suatu hari, ada seorang anak kecil yang bertanya sama Ibunya,

“ Bu, dunia itu apa sih ?

“ Dunia itu ya rumah kita nak “, jawab sang Ibu kalem.

“ Isi dunia itu apa Bu ? “

“ Isinya ya apa yang ada di rumah kita “, sekali lagi ibu menjawab dengan kalem

“ Bagaimana keindahan dunia itu Bu ? “

“ Keindahannya apa yang kamu lihat di rumah ini “, Ibu menjawab, terlihat gerah dengan pertanyaan-pertanyaan anaknya.

Karena tidak puas dengan jawaban Ibunya, si anak terus bertanya,

“ Terus Bu, kalau keindahannya sebatas apa yang ada di rumah ini, bagaimana dengan keindahan senja, malam, gunung, laut, sungai, hutan, padang, gurun, savanna, pelangi, hujan, awan, langit, bintang, dan semua hal lainnya yang ada di luar sana Bu ? “

Si Ibu pun terdiam, tak berkutik menjawab pertanyaan anaknya. Semasa hidup, Ibu tersebut memang berkutat dengan segala pekerjaan dan urusan rumah tangganya. Sehingga ia tidak punya waktu untuk menaruh perhatian lebih terhadap hal-hal di luar kesibukannya. Baginya, dunia adalah hanya apa yang ada di sekitarnya. Hanya rumah tempat dimana dia sibuk dengan urusan rumah tangganya dan kantor tempat dimana dia sibuk bekerja.

Padahal, di luar sana masih ada tempat-tempat indah yang penuh dengan keindahan alam untuk dijelajahi. Di luar sana, banyak peristiwa-peristiwa hebat yang menginspirasi dan menggugah hati setiap manusia. Di luar sana, masih ada hal-hal hebat yang menanti untuk dihampiri. Karena si Ibu hanya berkutat dengan pekerjaan dan urusan rumah tangganya, maka si Ibu tidak punya hal-hal yang hebat tentang keindahan dunia untuk dibagi pada anaknya. Sehingga, menurut Ibu, dunia hanya biasa-biasa saja. Dunia hanyalah itu itu saja. Padahal, jika saja si ibu mau meletakkan fokusnya lebih lebar lagi untuk melihat dunia, maka banyak hal yang akan bisa dibagi oleh Ibu tersebut pada anaknya dan dapat menginspirasi anaknya dan orang lain.

Intinya sih, nikmatin hidup kamu. Cari sesuatu yang beda dan berwarna dari kehidupan kamu. Coba keluar dari zona aman kamu untuk melihat keindahan dunia dan keindahan alam lainnya. Tertawalah seceria-cerianya, bacalah buku sepenuh jiwa, jelajahilah tempat sebebas-bebas nya, hiruplah udara sejernih-jernihnya, dengarkan cerita sebanyak-banyaknya, bergaulah seluas-luasnya, memberi sebanyak-banyaknya , berdoa setentram-tentramnya, jatuh cinta sepenuh hati. Ada banyak pelajaran yang kamu dapatkan dari pengembaraan kamu. Agar suatu saat, ada cerita yang bisa kamu bagi pada orang lain, pada generasi selanjutnya, pada anak cucu kamu. Dari cerita itu, kamu dapat menginspirasi orang lain bahwa sebenarnya hidup ini indah dan bermakna. Bahwa sebenarnya hidup ini memang patut disyukuri dengan segala keindahannya.  Kalau kata iklan Chitato sih, LIFE IS NEVER FLAT, kalau kata Colombus, bumi ini bulat, kalau kata saya, maka kelilingilah dunia, temukan ceritanya, bagi inspirasinya 🙂

Jika musim semi menjelang pergilah ke padang ilalang di tepi sumber air. Pada musim panas, dakilah pegunungan. Ketika dedaunan berguguran, capailah padang rumput di lereng gunung. Jika telah datang musim dingin, turunlah ke tanah rendah, cari tempat bernanung (Pepatah Orang Tibet – disadur dari buku Muhammad Para Pengeja Hujan)

dan pada akhirnya, seperti syair karya Louis Armstrong, hidup ini indah, memang indah, tetap indah, What a Wonderful World.

I see trees of green… red roses too
I see them bloom… for me and you
And I think to myself… what a wonderful world

I see skies of blue… and clouds of white
The bright blessed day… the dark say good night
And I think to myself… what a wonderful world

The colors of the rainbow… so pretty in the sky
Are also on the faces… of people going by
I see friends shaking hands…. sayin’ “how do you do?”
They’re really sayin’ “I love you”

I hear babies cryin’…. I watch them grow
They’ll learn much more… than I’ll ever know
And I think to myself… what a wonderful world
Yes I think to myself…. what a wonderful world

What a wonderful world

🙂 🙂 🙂

Dalam angkot ini, aku bersama orang tua terjebak di keramaian kota. Aku dengan dandanan biasa, dan mereka dgn pakaian kondangan berenda. Di antara 3 ibu tua dan 2 bapak tua, ada yg paling tua, ibu tetua namanya. Berjilbab putih , berbaju kembang merah, kontras dengan wajah.

 

Wajah Ibu tetua dulu sepertinya cantik. Matanya cokelat, hidungnya mancung. Tapi rautnya sepi. Mulutnya sunyi. Sesaat, mulut sunyi itu komat-komit. Bismillah bismillah. Itu katanya.

 

Melihat ibu tetua, terbayang sudah wajah nenek, yg menumbuk segenggam kacang di rumah. Seperti inikah rasanya ? Menjadi tua ?

 

Tiba-tiba ibu tetua bercerita pd ibu disamping, anaknya dulu kuliah di Jakarta, kerja di Jakarta, nikah di Jakarta. Makanya ia ke Jakarta. Sampai di Jakarta, berharap bahagia bersama anaknya. Tapi dia dititipkan di panti werda. Untuk sementara, begitu kata anaknya. Sementara yang akan menjadi selamanya, begitu kata ibu tetua. Berusaha mengerti, tapi tak memahami.

 

Kata ibu tetua pada ibu disampingnya, ternyata ia bahagia di panti werda, tapi rindu pada anaknya itu semestinya lebih bahagia. Kemudian mulut itu sunyi lagi. Mata itu sendu lagi. Rindunya selesai. Seperti itukah menjadi tua ? Harusnya bahagia.

 

Akupun berganti angkot. Berharap menemukan cerita lain, lebih bahagia. Alhamdulillah, angkot ini isinya anak-anak. Dunia anak kan berwarna.

 

Sedang asik memperhatikan tingkah anak-anak, masuk pengamen. Bernyanyi ” Kau jaga slalu si gendut, tunggu aku kembali ”

Aku mengernyit. Kenapa liriknya jaga slalu si gendut ? anak itu memang kurus. apakah secara tak sadar dia ingin menjadi gendut ?

 

Selesai bernyanyi, dia mengulurkan tangan, mengambil amplop yang sebelumnya dibagi-bagi. Diraba, dibuka, dan dicermati. Ternyata amplopnya sebagian besar tak berisi. Dia kecewa sejadi-sejadi. Dihempaskannya amplop ke jalan, membuang ladang rezeki, basi.

 

Anak itu kemudian duduk menatap penumpang, termasuk aku. ” Kasih donk, kak. Kasih donk. KASIH DONK ” . Dia memaksa, antara pasrah dan marah. Semua diam bergeming. Termasuk aku, mengamati. Anak itupun pergi. Meloncat lirih. Masih dengan tampang marah.

 

Seperti itukah ? Menjadi anak-anak ? Sudah mengenal marah dan kecewa yg parah ? Hatiku gerah.

 

Ataukah, seperti inilah Jakarta ?

 

” Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan, sayang engkau tak duduk disampingku kawan ” alunan lagu dari angkot ini mengejekku.

 

Ya, inilah Jakarta. Mendadak aku ingin pulang. Mencari bahagia.

 

– Dalam perjalanan dari Jakarta menuju Depok, 18 September 2011, ketika bahagia itu harus dicari, bukan menghampiri –

 


This is me .^^.

HALO , ini Ririn. Mahasiswa Psikologi UI 2009. Asal GORONTALO. Senang menulis, berkhayal, tertawa, menertawakan kekonyolan, bergadang, makan, tidur. Kisah-kisahku, keluarga, teman-teman, guru, dosen, hewan-hewan, orang tak dikenal dan makhluk tak dikenal sekaligus ada disini. Ada yang konyol bikin tolol, ada yang seru bikin terharu, ada yang sedih bikin perih,ada yang gembira bikin ceria, tapi tetep inspiratif dan bermakna. So, Enjoy it .^^.

Kalender

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Categories

Blog Stats

  • 16,611 visitors